Konflik Manusia dan Harimau Akibat Hutan Deforestasi, Aktivis SALAMBA: KSDA Riau Segera Ambil Tindakan
Logo SALAMBA
Siak, Satuju.com - Konflik antara manusia dengan Harimau semakin sering terjadi akibat persaingan ruang dimana manusia semakin mempersempit habitat Harimau khususnya di Provinsi Riau, Sehingga harimau berkeliaran dan memangsa setiap mahluk yang berpapasan dengannya Termasuk Manusia.
"Seperti terjadi baru baru ini Seorang pekerja perkebunan kelapa sawit di Areal PT SAS, bernama Yasionia Zega (43) Desa Tanjung PAL Kecamatan Sei Apit, Kabupaten Siak ditemukan tewas mengenaskan.diduga korban diterkam harimau ini ditemukan dengan kepala terpisah dari badannya.
Kejadian tersebut terjadi di daerah jalan lintas arah ke koridor perusahaan sawit PT .SAS tepatnya RT 03 RK 04 Dusun 2 Kampung Penyengat, Tanjung PAL Kecamatan Sungai Apit, Selasa (16/07/2024) pukul 23. 30 WIB.
Kejadiannya korban awalnya pergi buang air kecil ke parit kanal sendirian pada Selasa (16/7/2024) sore. Kemudian malamnya warga sekitar menemukan korban sudah tidak bernyawa dengan kepala terpisah.
"Aktivis lingkungan dari Sahabat Alam Rimba (SALAMBA) Ir. Ganda Mora, M.Si merasa prihatin atas kejadian tersebut dimana Harimau telah kehilangan habitat akibat lingkungannya telah dirusak oleh manusia sehingga Harimau Sumatera tersebut memasuki areal perkebunan kelapa sawit PT. SAS milik Anton. pengusaha asal Medan yang mempekerjakan cukup banyak Karyawan dan membuka areal kelapa cukup luas diduga dahulu sebagai habitat Harimau Sumatera, sehingga terjadi Konflik kepentingan antara manusia dan Hewan.
Sementara pembukaan lahan tersebut belum tentu memiliki AMDAL dan perizinan seperti IUP dan HGU, akibatnya kurang memperhatikan lingkungan yang berujung terjadinya Harimau memangsa Manusia sebut Ganda kepada wartawan Kamis (17/07/2024).
Ganda mendesak agar pihak KSDA Riau segera ambil tindakan untuk mengawasi dan indetifikasi masalah dengan membuat suatu areal habitat khusus untuk melestarikan Harimau Sumatera agar kelestarian terjamin dan tidak lagi terjadi Konflik harimau dengan manusia.
Tambahan: menurut keterangan warga bahwa di sekitar kawasan tersebut ada 8 ekor harimau berkeliaran dan terus mengancam keselamatan warga, dan kita heran pihak KSDA belum melakukan upaya penyelamatan dan perlindungan satwa terkhusus harimau, kita khawatir lama kelamaan Harimau tersebut akan terbunuh karena telah mengancam keselamatan masyarakat, tentu daripada korban manusia akan semakin bertambah tidak menutup kemungkinan terjadi hukum rimba siapa yang kuat itulah yang bertahan hidup, sehingga kita menyesalkan pihak KSDA sampai saat ini belum ada tindakan," tutup Aktivis lingkungan dari Sahabat Alam Rimba (SALAMBA) Ir. Ganda Mora, M.Si.

