Jakarta, Satuju.com - Bersama ratusan pelajar dan masyarakat, Andovi Da Lopez menceritakan panas-panasan sambil menyuarakan aspirasinya terhadap Revisi Undang-Undang (RUU) Pilkada 2024 beberapa waktu lalu.

Menurutnya, tindakan DPR RI tidak menggambarkan maruah sebenarnya di mana seharusnya membela keadilan rakyat.

Bersama ratusan pelajar dan masyarakat, Andovi menceritakan panas-panasan sambil menyuarakan aspirasinya terhadap Revisi Undang-Undang (RUU) Pilkada 2024.

Menurutnya, tindakan DPR RI tidak menggambarkan maruah sebenarnya di mana seharusnya membela keadilan rakyat.

“Semua orang sudah tahu, gue sebenarnya sudah ngomong begini ke beberapa orang, sebenarnya gue bangga sama DPR, ini (RUU Pilkada 2024) menunjukkan kalau mereka serius bisa langsung rapat cepat,” ujar Andovi Da Lopez kepada wartawan di lokasi.

"Jadi kan banyak UU penting nih, UU perampasan aset, UU kosong masyarakat adat. Kalau jadwal Senin kenapa tidak bisa kumpul cepat, masa pertemuannya kalau ada MK ada putusan," tambahnya.

Andovi menegaskan pernyataannya tak lebih dari pesan satir. Sebab, DPR dianggap pilah-pilah dalam menanggapi aturan MK hanya untuk keuntungan kalangan tertentu.

“Itu tadi satir guys namanya,” tegasnya.

Sebagai rakyat, Andovi menuntut DPR untuk bersikap adil tanpa berpihak pada kubu politik mana pun. Sejatinya, kata Andovi, hal itu sudah menjadi dasar dari lembaga yang mewakili kepentingan rakyat.

"Sebagai masyarakat Indonesia butuh kejelasan. Beberapa bulan lalu keputusan MK bersifat final dan mengikat. Tapi sekarang DPR gimana? Pesan gua tuh ya gua nggak peduli kalian mau voting 01, 02, 03 mau Kim atau Kim Plus atau Kim Minus, harusnya Pilkada seadil mungkin dan memberikan kesempatan untuk maju,” ucapnya.