Hikmah Geledah Kejagung, Dr Elviriadi Himbau KLHK Pulihkan Peran WWF,  Muliakan Peneliti Walau Data Beda

pakar lingkungan hidup Dr. Elviriadi, KLHK, WWF

Jakarta, Satuju.com - Kejaksaan Agung menggeledah kantor Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) pada Kamis (3/10/2024). 

Kepala Pusat Penerangan Hukum Kejagung Harli Siregar mengatakan, penggeledahan itu dilakukan oleh tim Jaksa Agung Muda bidang Tindak Pidana Khusus (JAM Pidsus). 

“Setelah kami melakukan pengecekan benar penyidik ​​pada JAM Pidsus sedang melakukan kegiatan penegakan hukum berupa penggeledahan di KLHK,” ujar Harli kepada wartawan. 

Harli mengatakan, penggeledahan dilakukan untuk mengusut perkara dugaan Tindak Pidana Korupsi (TPK) dalam tata kelola kelapa sawit tahun 2016 hingga 2024. 

“(Penggeledahan) ini terkait dengan penyidikan perkara dugaan tindak pidana korupsi dalam tata kelola perkebunan kelapa sawit tahun 2016-2024,” kata Harli. 

Menyikapi hal itu, tokoh masyarakat dan pakar lingkungan hidup Dr. Elviriadi mengharapkan ada hikmah yang dapat dipetik.

Pengurus PP Muhammadiyah itu meminta pengelolaan hutan dilakukan secara kolaboratif. “Saya selalu melihat ada sisi positif dari sebuah peristiwa. Jika sudah datang teguran Allah SWT, (pemeriksaan Kejagung-Red), mari kita petik ibrahnya,” ujar alumni UKM Malaysia itu.

"Ya, hutan Indonesia yang tinggal tak seberapa ini tak bisa diurus secara sepihak. Misalnya oleh negara saja melalui Kementerian LHK. Tapi ada orang yang punya niat baik untuk mengurus isi hutan seperti Satwa satwa khazanah ciptaan Ilahi. Siapa yang ahlinya? WWF lah.

Jadi kita himbau dengan segala kerendahan hati mohon Kementerian LHK memberi laluan dan peran kepada WWF untuk membantu membantu bangsa Indonesia, menyelamatkan Gajah, Badak, dan habitat kehidupan lainnya. Mari berbesar hati dan lahan dada," pinta putra Riau itu.

Selain itu, Akademisi yang kerap menjadi ahli di pengadilan itu mengundang rasa syukur dan terima kasih pada peneliti alam lingkungan.

"Kan ada peneliti primata, hasil penelitiannya primata seperti bangsa monyet telah mengalami penurunan populasinya. Yaaah, mungkin saja benar. Kan hutan kita makin punah karena kebijakan negara juga. Jadi mari kita hormati, terima kasih atas kehadiran peneliti itu, karena mereka itu peduli dan sayang padamakhluk ciptaan Yang Maha Kuasa,” beber Elviriadi pada media ini. Selasa siang (8/10/24).

Sebelumnya diberitakan bahwa KLHK telah memutuskan hubungan dengan WWF Indonesia. Juga kurang menyetujui peneliti yang memberkan populasi monyet yang terus berkurang.