Perkembangan Psikologis Anak Bisa Ditingkatkan Lewat Karakter Hewan di Buku Cerita
Ilustrasi
Satuju.com - Pengaruh karakter hewan dalam cerita anak-anak terhadap perkembangan keterampilan teori pemikiran anak-anak diteliti sebuah studi terbaru yang dilakukan oleh Sekolah Psikologi Universitas Plymouth, Inggris
Teori pemikiran ini mengacu pada kemampuan anak untuk membaca, memahami, dan memprediksi perubahan sosial di sekitarnya. Hal ini didapat melalui aspek-aspek seperti nada suara, pemilihan kata-kata, atau ekspresi wajah.
Buku-buku anak banyak memiliki karakter binatang yang perangainya membangkitkan imajinasi bagi anak-anak yang membacanya. Karakter seperti Peter Rabbit atau Toad dan Ratty dari The Wind in the Willows tidak hanya populer, tetapi juga memiliki peran penting dalam mendukung perkembangan psikologis anak-anak.
Penelitian ini mengkaji sejauh mana karakter hewan, non-manusia dapat mempengaruhi keterampilan teori pikiran anak-anak dibandingkan dengan karakter manusia.
Dalam penelitian ini, lebih dari 100 anak berusia lima hingga sepuluh tahun diuji keterampilan teori pikiran mereka dengan membaca cerita yang menampilkan karakter hewan dan manusia.
Hasilnya penelitian menunjukkan bahwa anak-anak yang berusia lebih tua cenderung memiliki kemampuan yang lebih baik saat berhadapan dengan karakter manusia. Bahkan anak-anak yang duduk di kelas tiga akan tampil lebih baik dari yang diperkirakan dalam tes yang menggunakan karakter manusia.
Namun, yang mengejutkan pada tes yang melibatkan karakter hewan, anak-anak yang berusia 1 tahun meraih skor yang setara dengan anak-anak yang berusia 3 tahun. Hal ini menunjukkan bahwa karakter hewan dapat mempercepat perkembangan keterampilan teori pikiran pada anak-anak yang lebih muda.
Para peneliti menyatakan bahwa temuan ini menunjukkan pentingnya baik karakter manusia maupun hewan dalam perkembangan awal anak-anak. Karakter-karakter ini tidak hanya berfungsi sebagai hiburan, tetapi juga berperan dalam membantu anak-anak memahami dunia sosial mereka.
Tidak hanya itu, penelitian ini juga menunjukkan bahwa karakter hewan dapat menjadi alat yang sangat efektif dalam mendukung perkembangan keterampilan sosial anak, terutama dalam tahap-tahap perkembangan yang berbeda.
Dr. Gray Atherton yang memimpin penelitian ini mengatakan bahwa temuan mereka juga membuka peluang baru untuk memberikan manfaat bagi anak-anak dengan kondisi tertentu, seperti autisme atau kesulitan belajar.
Dalam penelitian sebelumnya, dr. Atherton dan rekanya mempelajari faktor-faktor yang dapat mempengaruhi perkembangan pendidikan dan sosial pada anak autis dan kesulitan belajar.
Salah satu inisiatif yang diungkapkan dalam penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa bermain papan dan permainan berani dapat meningkatkan kepercayaan diri anak-anak penderita autis.
Selain itu, penelitian ini juga menunjukkan bahwa anak-anak dengan disleksia dan diskalkulia cenderung menunjukkan sedikit bias terhadap orang lain berdasarkan karakteristik seperti disabilitas, ras, atau jenis kelamin mereka. Temuan ini membuka kemungkinan untuk mengadaptasi pendekatan yang lebih inklusif dalam pendidikan.
Berdasarkan penelitian terbarunya di atas, Dr. Atherton dan Dr. Cross berencana untuk mengeksplorasi lebih jauh apakah temuan ini bisa diterapkan untuk memberikan manfaat yang lebih besar bagi anak-anak dengan kondisi tertentu.
Dr. Atherton menjelaskan bahwa mereka telah mengamati bahwa tugas-tugas yang melibatkan karakter hewan dapat membuat anak autis berprestasi bahkan setara dengan anak-anak non-autis. Ia mengatakan, "Kami yakin penelitian ini dapat memiliki arti penting khusus bagi orang-orang dengan autisme atau kondisi yang dapat mempengaruhi pembelajaran mereka."
Penelitian ini mengarah pada pengembangan metode pengajaran yang lebih efektif, khususnya dalam mendukung anak-anak pada titik-titik krisis perkembangan mereka.

