RS Jadi Target, Gelombang Agresi Israel ke Gaza Masih Terus Berlanjut

Agresi Israel ke Gaza

Jakarta, Satuju.com - Awal pekan ini aksi penyerangan Israel ke wilayah Gaza, Palestina, masih terus berlanjut bahkan rumah sakit di sana pun menjadi sasaran bom maupun operasi darat.

Per Senin (23/12/2024) lalu militer Israel (IDF) melakukan lima kali penyerangan yang menjatuhkan anggota-anggota keluarga hingga tenaga kesehatan (nakes) di Jalur Gaza dalam 24 jam terakhir. Selama 24 jam terakhir hingga Senin tengah malam, dilaporkan sedikitnya 58 warga Palestina tewas dan 86 lainnya cedera. Dari korban mati dan luka-luka itu terdapat banyak anak-anak.

Hal itu membuat jumlah warga Palestina yang tewas akibat serangan Israel sejak 7 Oktober 2023 terus bertambah menjadi 45.317 orang, sementara 107.713 orang lainnya terluka.

Sebagian besar dari mereka adalah perempuan dan anak-anak, menurut kantor berita WAFA yang mengutip sumber dari pihak medis.

Serangan genosida Israel masih terus bergulir meski ada seruan gencatan senjata segera dari Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan Arahan dari Mahkamah Internasional (ICJ) yang mendesak langkah-langkah untuk mencegah genosida dan meredakan situasi kemanusiaan yang mengerikan di Gaza.

Sementara itu, Aljazeera melaporkan militer Israel mengebom rombongan truk bantuan yang sedang melaju di Gaza tengah, dikutip Selasa (24/12) dini hari WIB.

Konvoi mobil pembawa bantuan kemanusiaan itu menyerang di jalan Salah al-Din sekitar 1 kilometer dari Rumah Sakit Al Aqsa. Mereka yang membunuh itu adalah penjaga keamanan.

Selain itu, Aljazeera juga melaporkan tentara Israel menembaki rumah sakit Kamal Adwan yang berada di Beit Lahiya.

Direktur RS, Hussam Abu Safia, mengatakan, "Pengeboman terus menerus dari segala arah, mempengaruhi gedung, departemen, dan staf. Ini adalah situasi yang serius dan sangat mengerikan"

“Dunia harus paham bahwa rumah sakit kami menjadi sasaran dengan maksud untuk membunuh atau menggusur kami secara paksa,” kata Abu SAfia.

“Kami mendesak komunitas internasional untuk segera melakukan intervensi dan menghentikan serangan sengit terhadap kami, untuk melindungi sistem layanan kesehatan, pekerja, dan pasien di dalamnya,” imbuhnya.

Pada Senin malam lalu, WAFA melaporkan setidaknya ada delapan warga sipil yang jadi korban penyerangan serangan Israel di Deir al-Balah. 

Pertama adalah pesawat tempur Israel yang melepas bom ke sebuah mobil dekat Pabrik Al-Wadeh, di Jalan Salah al-Din, Deir al-Balah. Empat warga sipil tewas dalam serangan itu.

Di tempat terpisah, empat warga sipil--dua di antaranya perempuan dan seorang anak--terbunuh dan lainnya terluka akibat serangnab Israel.