Tembus Level Tertinggi 2 Bulan, Harga Emas Naik Drastis
Ilustrasi
Jakarta, Satuju.com - Pada Selasa (21/1/2025), harga emas naik drastis, bahkan menembus ke level tertinggi dalam lebih dari dua bulan. Hal itu didorong oleh pelemahan dolar Amerika Serikat (AS). Ditambah lagi, meningkatnya minat pasar terhadap aset safe haven di tengah kebijakan tarif Presiden AS, Donald Trump.
Harga emas spot naik 1,35% menjadi US$ 2.744,8 per ons, yang merupakan level tertinggi sejak 6 November dan mendekati rekor tertinggi sepanjang masa (all time high/ATH) di US$ 2.790,15 yang dicapai pada Oktober 2025. Sementara itu, kontrak berjangka emas AS naik 0,3% ke level US$ 2.757,8 per ons.
Dikutip dari CNBC internasional, indeks dolar AS melemah 0,9%, mendekati level terendah dalam dua minggu yang dicapai pada sesi sebelumnya. Pelemahan dolar ini membuat emas menjadi lebih murah bagi pemegang mata uang lainnya.
"Kenaikan harga emas hari ini sebagian besar dipicu oleh ancaman tarif menyeluruh AS setelah pelantikan Trump. Informasi terkait tarif ini masih sangat terbatas," kata ahli strategi komoditas di TD Securities Daniel Ghali.
Presiden baru terpilih tersebut belum memberikan rincian spesifik mengenai tarif universal atau biaya tambahan bagi mitra dagang utama, yang menjadi salah satu janji kampanye utamanya. Namun, Trump telah mengisyaratkan kemungkinan penerapan tarif pada barang-barang asal Kanada dan Meksiko mulai 1 Februari.
Pada tahun pertama pemerintahan Trump pada tahun 2017, emas mencatat kenaikan tahunan sebesar 13%, yang merupakan kinerja tahunan terbaik dalam tujuh tahun terakhir.
Emas dianggap sebagai investasi yang aman di tengah ancaman ekonomi dan geopolitik. Namun, kebijakan Trump yang diperkirakan bersifat inflasioner dapat mendorong The Fed untuk mempertahankan suku bunga tinggi lebih lama guna meredam tekanan harga.
Suku bunga yang tinggi dapat mengurangi daya tarik emas yang tidak memberikan hasil yang tidak seimbang.
Wakil presiden sekaligus ahli strategi logam senior di Zaner Metals Peter Grant mengatakan, pasar juga tengah menanti pertemuan FOMC pekan depan dan data Personal Consumption Expenditure (PCE), khususnya terkait inflasi.
“Saya rasa tidak ada yang mengharapkan The Fed akan mengambil tindakan minggu depan, tetapi pernyataan kebijakan mereka akan diperhatikan dengan seksama untuk mencari petunjuk mengenai arah kebijakan di sisa tahun ini,” tambahnya.
Selain emas, kenaikan juga terjadi pada harga logam mulia lainnya, yaitu perak spot naik 0,9% menjadi US$ 30,77 per ons dan Palladium melejit 1,1% menjadi US$ 955,5. Sedangkan platinum hampir tidak berubah di US$ 942,4.

