Jakarta, Satuju.com - Pakar hukum tata negara sekaligus advokat Denny Indrayana, bergabung menjadi bagian dari kuasa hukum eks Menpora Roy Suryo, Dokter Tifauziah Tyassuma, dan Ahli Digital Forensik Rismon Hasiholan Sianipar dkk.

Roy Suryo dkk saat ini tengah menghadapi proses hukum terkait kasus tudingan ijazah palsu Presiden RI ke-7, Joko Widodo (Jokowi). Roy, Rismon, dan Dokter Tifa, telah ditetapkan sebagai tersangka oleh Polda Metro Jaya.

"Akhirnya saya memutuskan untuk menjadi bagian dari kuasa hukum dari kasus tersebut," ujar Denny dalam keterangannya, dikutip Kamis (11/13/2025).

Denny mengatakan, alasannya untuk menjadi bagian dari kuasa hukum karena melihat kasus tersebut sebagai persoalan konstitusional yang lebih mendasar.

"Bukan sekadar persoalan pidana sebagaimana pasal-pasal yang dituduhkan. Lebih dari itu, ini persoalan bagaimana penegakan hukum seharusnya merdeka dari berbagai kepentingan, termasuk intervensi kekuasaan,” tambahnya.

Denny menilai, penetapan tersangka terhadap Roy Suryo dkk bukan hanya soal dugaan ijazah palsu Jokowi. Namun, ia melihatnya sebagai bagian dari persoalan konstitusionalitas dan penyalahgunaan kekuasaan.

“Saya ingin menegaskan, tidak boleh ada penggunaan kekuasaan untuk membungkam sikap kritis siapa pun, bahkan terhadap mantan presiden sekalipun,” kata dia.

Lebih lanjut, mantan Wakil Menteri Hukum dan HAM itu juga mengkritik langkah hukum yang kerap dijadikan alat intimidasi terhadap warga negara yang bersuara kritis. 

Denny menyebut, dalam konteks negara hukum, penggunaan hukum pidana harus dilandasi prinsip keadilan, bukan sebagai senjata politik.

“Hukum bisa membuat seseorang dipenjara dan membatasi hak asasi manusia. Karena itu, penggunaan hukum pidana sebagai alat intimidasi harus dilawan,” ujarnya.

Denny juga menilai Jokowi semestinya bersikap terbuka dan menunjukkan keaslian ijazahnya secara gentleman kepada publik.

Meski belum bisa mendampingi pemeriksaan Roy Suryo dkk karena tengah menghadiri sidang di Melbourne, Denny menegaskan komitmennya untuk terus mengawal kasus tersebut.

“Saya akan terus bersama-sama melakukan perlawanan terhadap penyalahgunaan kekuasaan yang mengintimidasi dan mengintervensi penegakan hukum pidana di tanah air,” tutupnya.