Covid-19, Dilema Para Pencari Kekuasaan

JAKARTA, Model kampanye calon kepala daerah 2020 memiliki tantangan tersendiri, mengumpulkan massa dianggap bukan pilihan yang tepat ditengah wabah Covid-19 yang terus mengancam.
 
Dibutuhkan cara-cara kreatif telah dari para calon memformulasikan agar visi-misi dapat tersampaikan kepada para pemilih.    

Metode daring yang dianggap menjadi salah satu solusi, namun lagi-lagi masalah jaringan internet yang belum merata di seluruh daerah di Indonesia menjadi kendala.

Divisi Hukum BAWASLU RI Fritz Edward Siregar, SH, LL.M, PhD.(9/10/2020) di Jakarta,mengatakan,"mungkin sekarang mesinnya belum panas, sehingga masing-masing pihak masih melihat dan menjajaki bagaimana metode kampanye yang tepat," ujarnya.

Ditambahkannya,"pada saat pembahasan Peraturan KPU tentang tatacara kampanye, kita ingin semua melakukan kampanye secara daring"

"Namun tetap harus melihat kondisi negara kita, dimana masih banyak daerah yang tidak memiliki akses internet, sehingga kita harus bisa menerima bila ada kegiatan yang dilakukan secara tatap muka," 

Dikutip dari CNN Indonesia, dari 270 daerah yang akan melaksanakan PILKADA, hanya 34 diantaranya yang menggunakan teknologi informasi sebagai cara untuk melakukan kampanye.

Infrastruktur internet yang belum merata di seluruh tanah air juga dituding sebagai hambatan. 

Kendala lain, bahwa tidak semua warga memiliki Smart Phone sebagai sarana untuk mengikuti kampanye secara virtual.** 
 


BERITA TERKAIT